animasi  bergerak gif

21 Maret 2012

Madu Ampuh Obati Luka Kronis

Madu merupakan Cairan yang menyerupai sirup, madu lebih kental dan berasa manis, dihasilkan oleh lebah dan serangga lainnya dari nektar bunga. Jika Tawon madu sudah berada dalam sarang nektar dikeluarkan dari perut dan dikunyah dikerjakan bersama tawon lain, jika nektar sudah halus ditempatkan pada sel, jika sel sudah penuh akan ditutup dan terjadi fermentasi.

Madu lebih manis dari gula meja dan memiliki ciri-ciri kimia yang menarik, dioleskan jika dipakai untuk pemanggangan. Madu memiliki rasa yang berbeda daripada gula dan pemanis lainnya. Madu bisa berfermentasi maka jika ditutup dalam tempat yang tertutup rapat tempatnya bisa pecah jika gas hasil fermentasi tidak dibuang. Supaya tidak pecah pada tutup botol harus diberi lobang kecil untuk pembuangan gas.

Sudah banyak penelitian yang mengungkap khasiat tersembunyi dari madu sebagai ramuan alami untuk menunjang kesehatan. Ada beragam jenis madu yang tersedia di alam ini, dan salah satu yang terkenal adalah madu manuka.

Madu manuka adalah jenis madu yang sebelumnya diklaim para ahli mampu melawan bakter super. Penelitian terbaru para ilmuwan dari Cardiff Metropolitan University Wales menunjukkan bahwa madu manuka mampu mengatasi infeksi pada luka kronis, sekaligus “menjegal’ pergerakan bakteri di dalam luka.

Seperti yang dipublikasikan jurnal Microbiologi, peneliti mengklaim bahwa madu manuka tidak hanya mampu menghancurkan sepenuhnya bakteri Streptococcus pyogenes, tetapi juga menghambat gerak bakteri tersebut untuk dapat menempel pada komponen jaringan luka.

Streptococcus pyogenes adalah jenis bakteri pada kulit normal yang sering dikaitkan dengan luka kronis (sulit disembuhkan). Bakteri yang yang menginfeksi luka ini biasanya akan melebur dan membentuk ‘biofilm’ atau sebuah penghalang yang membuat obat-obatan tidak bisa menembus luka.

Madu Manuka dipanen dari nektar yang dihasilkan lebah hutan phon manuka yang tubuh di Selandia Baru dan beberapa wilayah Australia. Madu ini juga kerap dijadikan salah satu bahan dalam produk perawatan luka di beberapa negara. Berdasarkan laporan riset, Madu manuka dipercaya mampu menghambat lebih dari 80 jenis bakteri. Namun sifat antimikroba dari madu belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh kedokteran modern, karena mekanisme kerjanya yang belum sepenuhnya dipahami.

Luka yang terinfeksi dengan bakteri S. pyogenes seringkali sulit sembuh karena terbentuknya biofilm sehingga mempersulit kerja antibiotika dalam melakukan penetrasi. Problem ini juga menjadi pemicu terjadinya resistensi antibiotika. Penelitian para ahli di Cardiff Metropolitan University Wales menunjukkan bahwa madu Manuka dalam konsentrasi rendah dapat mencegah awal terbentuknya biofilm. Madu tersebut juga mampu membunuh hingga 85% bakteri dalam kurun waktu dua jam.

Peneliti mengungkapkan bahwa madu dapat mengganggu interaksi antara bakteri S. pyogenes dan fibronektin protein pada manusia. “Kami menemukan bahwa madu dapat mengurangi ekspresi protein permukaan bakteri, mengikat fibronektin untuk menghambat luka, sehingga mencegah kemungkinan bakteri membentuk biofilm,” kata Dr. Sarah Maddocks, salah seorang peneliti.

“Ini adalah sebuah mekanisme yang hanya dapat dilakukan oleh madu manuka dengan cara meminimalkan inisiasi infeksi luka akut dan meminimalkan pembentukan infeksi kronis, “tambahnya

Sumber : health.kompas.com

Read more: http://doktersehat.com/madu-ampuh-obati-luka-kronis/#ixzz1pjZjaDmQ

0 komentar:

Posting Komentar