animasi  bergerak gif

30 Maret 2012

Balita Kurang Tidur, Besarnya Alami Obesitas

Jika Balita Kurang Tidur, Besarnya Alami Obesitas - Bayi dan anak-anak prasekolah yang tidak mendapatkan cukup tidur di malam hari akan meningkatkan risiko untuk obesitas kelak pada masa kanak-kanak.

Para peneliti juga menemukan bahwa tidur siang bukan merupakan pengganti yang memadai untuk tidur malam yang hilang dalam hal mencegah obesitas.

Penelitian ini melibatkan 1.930 anak-anak usia satu bulan sampai 13 tahun, yang dibagi menjadi dua kelompok: kelompok lebih muda (umur satu bulan sampai 59 bulan) dan lebih tua (usia 5-13 tahun). Data anak-anak ini dikumpulkan pada awal studi 1997 dan sekali lagi pada tahun 2002 sebagai tindak lanjut.

Pada tindak lanjut, 33% anak-anak muda dan 36% anak-anak yang lebih tua mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Di antara anak-anak muda kelompok awal, kurang tidur yang cukup pada malam hari dikaitkan dengan peningkatan risiko untuk kelebihan berat badan atau obesitas kelak.

Di antara anak-anak

yang lebih tua pada kelompok awal, jumlah tidur pada malam tidak berhubungan dengan berat badan pada masa tindak lanjut. Namun, kurang tidur malam hari di masa tindak lanjut dikaitkan dengan meningkatnya risiko pergeseran dari berat badan normal menjadi kelebihan berat badan, dan dari kelebihan berat badan menjadi kegemukan.

"Temuan menunjukkan bahwa ada sebuah masa penting sebelum usia lima tahun ketika tidur malam hari mungkin penting untuk status obesitas berikutnya," tulis Janice F. Bell dari Universitas Washington di Seattle, dan Frederick J. Zimmerman dari University of California , Los Angeles.

"Durasi tidur merupakan faktor risiko yang dimodifikasi dengan implikasi potensial penting untuk pencegahan dan perawatan obesitas," kata para penulis.

"Tidak cukup tidur di malam hari pada bayi dan anak-anak usia prasekolah tampaknya menjadi faktor risiko yang berlangsung selama obesitas berikutnya, sementara tidur kontemporer tampaknya penting untuk status berat pada remaja. Tidak ada efek terhadap perkembangan obesitas dan tidur siang bukan merupakan pengganti tidur malam yang cukup," tambah mereka.

Studi ini diterbitkan dalam edisi September jurnal Archives of Pediatrics & Adolescent Medicine.

Sementara dalam penelitian berbeda dengan menyasar kelompok remaja juga menghasilkan temuan serupa. Remaja yang tidur kurang dari delapan jam pada malam minggu bisa memicu obesitas. Kurang tidur bisa memicu perubahan kronis dari makanan.

Para peneliti AS mengatakan, tidur terlalu sedikit dapat mengakibatkan perubahan kronis dalam makanan dan bisa meningkatkan risiko obesitas, terutama pada anak perempuan.

Studi sebelumnya menunjukkan bahwa tidur terlalu sedikit dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Namun temuan baru ini menunjukkan asal kalori ekstra itu.

Meningkatkan asupan makanan berlemak, yang biasanya tinggi kalori, dapat meningkatkan asupan kalori secara keseluruhan setiap hari. Dan jika itu terjadi secara rutin, dapat mengakibatkan kelebihan lemak.

"Demonstrasi pola diet kronis diubah pada remaja yang tidur lebih singkat dengan memberikan wawasan tentang mengapa tidur yang lebih singkat terkait obesitas dalam penelitian eksperimental dan observasional sebelumnya," kata Dr Susan RedLine dari Brigham and Women's Hospital dan Beth Israel Deaconess Medical Center di Boston. Studi juga muncul dalam jurnal Sleep.

0 komentar:

Posting Komentar