Menjadi
seorang ibu dan ayah baru pasti membahagiakan. Menyiapkan segala
peralatan, mulai dari pakaian, peralatan mandi, tidur dan lain
sebagiannya. Satu lagi persiapan yang tidak pernah tertinggal adalah
menyiapkan nama anak.
Nama Anak Adalah Do'a
Menyiapkan
nama untuk calon buah hati Anda pasti menjadi sebuah kegiatan yang
cukup menyenangkan. Silang pendapat antara suami dan istri akan menambah
rasa dalam berumahtangga. Anda memilih A, sementara pasangan
menginginkan B. Begitulah yang terjadi.
Berbagai referensi bisa dijadikan patokan ketika Anda memilih nama untuk anak Anda nanti. Jika Anda sepasang muslim, bisa memilih nama-nama Islami sebagai acuan. Atau ingin yang berbau kedaerahan, bisa juga. Biasanya untuk nama-nama bernuansa kedaerahan, orangtua Anda jagonya.
Referensi tentang nama-nama anak benar-benar bisa Anda dapatkan dari manapun. Anda bisa bebas mengekspresikan keinginan. Jika menyukai sesuatu berbau budaya-budaya luar, seperti Jepang dan China, Anda bisa menggunakannya. Tapi tetap sesuaikan dengan artinya.
Meskipun Anda menyukai nama tertentu, jangan asal memberikannya pada anak-anak. Karena bagaimanapun nama adalah do'a. Meskipun terdengar indah, jika do'anya tidak indah, rasanya sayang untuk diberikan pada calon anak Anda.
Memilih nama anak bukanlah perkara mudah dan harus melewati pemikiran matang. Sejatinya, nama adalah doa. Ketika seseorang memanggil nama anak Anda, berarti mereka telah mendoakan sang anak. Namun, beberapa orangtua ada yang menyerahkan pemberian nama pada orang lain karena merasa kebingungan memilih nama.
Orangtua Anda juga biasanya ingin menyumbangkan nama untuk calon cucunya. Sehingga, nama anak biasanya merupakan perpaduan antara nama pilihan orangtua dan Anda. Tapi itu semua memang kembali pada pilihan Anda.
Berbagai referensi bisa dijadikan patokan ketika Anda memilih nama untuk anak Anda nanti. Jika Anda sepasang muslim, bisa memilih nama-nama Islami sebagai acuan. Atau ingin yang berbau kedaerahan, bisa juga. Biasanya untuk nama-nama bernuansa kedaerahan, orangtua Anda jagonya.
Referensi tentang nama-nama anak benar-benar bisa Anda dapatkan dari manapun. Anda bisa bebas mengekspresikan keinginan. Jika menyukai sesuatu berbau budaya-budaya luar, seperti Jepang dan China, Anda bisa menggunakannya. Tapi tetap sesuaikan dengan artinya.
Meskipun Anda menyukai nama tertentu, jangan asal memberikannya pada anak-anak. Karena bagaimanapun nama adalah do'a. Meskipun terdengar indah, jika do'anya tidak indah, rasanya sayang untuk diberikan pada calon anak Anda.
Memilih nama anak bukanlah perkara mudah dan harus melewati pemikiran matang. Sejatinya, nama adalah doa. Ketika seseorang memanggil nama anak Anda, berarti mereka telah mendoakan sang anak. Namun, beberapa orangtua ada yang menyerahkan pemberian nama pada orang lain karena merasa kebingungan memilih nama.
Orangtua Anda juga biasanya ingin menyumbangkan nama untuk calon cucunya. Sehingga, nama anak biasanya merupakan perpaduan antara nama pilihan orangtua dan Anda. Tapi itu semua memang kembali pada pilihan Anda.
Tips Memilih Nama Anak
Nama
anak yang dipilih tentu harus memiliki arti baik. Nama anak adalah
identitas yang akan dibawanya sejak lahir hingga ajal menjemput. Lantas,
apa jadinya jika nama yang Anda berikan memiliki makna tidak baik?
Bukan tidak mungkin nama itu berdampak tidak baik pula bagi perjalanan
hidup sang anak.
Untuk menghindari keburukan yang akan terjadi pada anak akibat pembawaan namanya, berikut ini adalah tips yang harus dilakukan orangtua saat memilih nama anak.
Untuk menghindari keburukan yang akan terjadi pada anak akibat pembawaan namanya, berikut ini adalah tips yang harus dilakukan orangtua saat memilih nama anak.
1. Pilih Nama yang Mudah Dieja
Nama
anak atau nama bayi pasti akan sering disebut dan ditulis untuk
berbagai keperluan. Oleh sebab itu, pilihlah nama yang mudah dibaca dan
ditulis agar mempermudah orang memanggil nama dan menghindari kesalahan
penulisan. Jangan gunakan ejaan yang menggabungkan dua huruf atau tiga
huruf yang sulit untuk dieja.
Selain akan menyulitkan anak untuk menyebut namanya sendiri, ejaan yang sulit juga berisiko menimbulkan kesalahan penyebutan oleh orang-orang yang ada di sekitar. Ini juga menyulitkan dalam proses
Selain akan menyulitkan anak untuk menyebut namanya sendiri, ejaan yang sulit juga berisiko menimbulkan kesalahan penyebutan oleh orang-orang yang ada di sekitar. Ini juga menyulitkan dalam proses
2. Pilih Nama yang Memiliki Arti Baik
Menurut
agama, nama berarti sebuah doa. Dengan demikian, nama anak merupakan
doa baginya. Oleh sebab itu, pilihlah nama yang memiliki makna baik.
Jangan tergiur dengan keunikan maupun keindahan secara ejaan karena bisa
jadi maknanya buruk.
Karena
sekali lagi, nama adalah do'a. Sekalipun namanya baik, jika do'a yang
terkandung tidak begitu baik, untuk apa? Pikirkan kembali. Karena masih
banyak kok nama baik yang juga mengandung arti baik.
3. Jangan Terlalu Panjang
Meskipun
memiliki peran sangat penting bagi anak, usahakan tidak memilih nama
yang terlalu panjang hingga 5 kata, misalnya. Anda cukup menamai anak
dengan 2 hingga 3 kata.
Nama
yang panjang sungguh akan menyulitkan anak, entah dalam penyebutan atau
penulisan. Terutama saat anak Anda memasuki sekolah dasar. Bagaimana
jika dia tidak hafal dengan namanya sendiri? Itu pasti sangat
merepotkan.
Pilih nama anak
yang simple. Sederhana tapi bermakna. Tiga kombinasi, yang terdiri dari
nama depan, tengah dan akhir rasanya sudah cukup. Jangan karena ingin
menghormati nama pemberian dari orangtua sementara Anda juga sudah
memiliki pilihan nama sendiri, lantas Anda menggabungkan keduanya. Itu
akan menyulitkan anak, sekaligus akan menjadi bahan olok-olok di
lingkungan pergaulannya.
4. Jangan Memilih Nama yang Tidak Diketahui Artinya
Kesalahan
yang sering dilakukan para orangtua adalah memilih nama anak yang
artinya tidak diketahui. Asal enak dibaca dan disebut, nama tersebut
dianggap baik. Padahal, Anda harus menghindari hal ini. Mending kalau
nama tersebut mengandung arti baik. Namun, bagaimana jika nama pilihan
Anda itu memiliki makna buruk? Bisa-bisa anak Anda akan terbebani dengan
namanya.
5. Pilih Nama yang Indah Didengar dan Serasi
Beberapa
orang memang menggunakan nama keluarga sebagai nama belakang. Oleh
sebab itu, pilihlah nama yang terdengar indah kala diucapkan serta
memiliki kesesuaian dengan nama keluarga besar Anda. Nama yang indah,
biasanya dilihat dari fonem akhiran. a-a-a atau i-i-i atau gabungan
antara keduanya.
6. Pilih Nama yang Unik
Nama-nama
unik masih menjadi daya tarik utama dalam pemberian nama anak. Ya. Nama
unik memang boleh dipilih asalkan tetap indah didengar, serasi,
bermakna baik, dan mudah diucapkan. Unik tidak selalu berarti aneh dan
sulit diucapkan. Pilihlah nama unik yang bersahabat dengan lidah.
Ingat,
yang nantinya akan menyandang nama tersebut adalah anak Anda. Jangan
menyulitkan ia dengan kombinasi huruf yang susah dieja. Kurangi
penggunaan huruf "r" yang terlalu banyak. Karena siapa tahu anak Anda
kurang fasih dalam mengucapkan huruf "r".
7. Pilih Nama Sesuai Jenis Kelamin
Sejatinya,
jenis kelamin seseorang sudah bisa diketahui berdasarkan namanya. Oleh
sebab itu, hati-hatilah saat memilih nama. Sesuaikanlah dengan jenis
kelamin anak Anda. Jangan sampai memberikan nama perempuan pada anak
laki-laki. Begitupun, sebaliknya. Meskipun ada beberapa nama yang bisa
digunakan oleh anak laki-laki dan perempuan, sebisa mungkin Anda
menghindari hal ini.
Nama
yang seperti ini berkemungkinan akan menimbulkan salah persepsi di
kemudian hari. Karena anak Anda menggunakan nama wanita, padahal
laki-laki, bisa jadi sebutan "mba" dialamatkan padanya. Atau sebaliknya.
Itu cukup membuat anak down atau malah membenci namanya sendiri.
8. Jangan Memakai Nama Artis
Nama
artis memang bagus-bagus sehingga orangtua tergiur untuk menggunakan
nama tersebut sebagai nama anaknya. Namun, para artis sangat rentan
dengan gosip. Mending kalau artis bersangkutan berkelakuan baik. Kalau
hanya jadi bahan gosip? Bisa-bisa malah membebani anak.
Jangan
juga memberikan nama yang pasaran. Dunia televisi selalu melahirkan
hal-hal baru, seperti halnya nama. Melihat hal tersebut, Anda jangan
langsung heboh ikut-ikutan memberikan nama itu pada anak. Seperti
misalnya nama "Afika" yang belakangan pernah menjadi trend. Itu sama
sekali tidak unik.
9. Jangan Kebarat-Baratan
Sebagai
anak yang berasal dari benih orang pribumi dan lahir di tempat yang
sama, hendaknya Anda tidak memilih nama kebarat-baratan. Alasannya boleh
jadi agar dibilang keren. Padahal, hal itu hanya akan mempermalukan
anak saat dewasa. Masa nama Bule, wajah Melayu?
Kalaupun
ingin menggunakan nama kebarat-baratan, pilih yang sudah lumrah dipakai
oleh masyarakat Indonesia. Seperti Ronald untuk lelaki, Emily untuk
wanita.
10. Pikirkan Abjad Pertama Nama Anak
Sebagian
orang mengatakan bahwa nama yang diawali dengan huruf A memiliki
ketidakenakan. Biasanya, nama yang diawali abjad A akan dipanggil paling
pertama saat ujian maupun wawancara. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda
memilih nama anak yang huruf pertamanya antara D hingga K. Hindari pula
memilih nama anak dengan abjad pertama Z karena boleh jadi selalu
mendapat giliran paling akhir.
Pemilihan huruf awal pada nama anak ini kadang tidak diperhatikan, padahal ini juga cukup penting. Itulah beberapa tips memilih nama anak. Semoga bermanfaat!
0 komentar:
Posting Komentar