Pusyyiiiing
tiada hari tanpa berantem, rebutan mainan lah, makanan, kadang hal kecil
yang menurut kita sepele berasa jadi perang dunia di rumah.. bikin
bunda senewen, berasap, dan keluar tanduknya hihih *lebay*.
Bagaimana sih sebaiknya bersikap? dihukum satu-satu? Dimarahin? ato gimana ya? Jangan sampai salah menyikapi ya moms, menghadapi persaingan kakak-adik kalo salah justru berdampak buruk loh buat perkembangan anak-anak..yuk simak artikel keren ini :
Bagaimana sih sebaiknya bersikap? dihukum satu-satu? Dimarahin? ato gimana ya? Jangan sampai salah menyikapi ya moms, menghadapi persaingan kakak-adik kalo salah justru berdampak buruk loh buat perkembangan anak-anak..yuk simak artikel keren ini :
Persaingan Kakak-Adik (Sibling Rivalry)
Sebentar-sebentar berantem karena rebutan mainan. Perselisihan
adik-kakak memang kerap muncul lantaran cemburu atau persaingan demi
mendapatkan perhatian dan kasih sayang orangtua. Fenomena seperti ini
dikenal dengan sibling rivalry.
Bagaimana seharusnya orangtua bersikap? Apa dampaknya bagi perkembangan si anak?
Bagaimana seharusnya orangtua bersikap? Apa dampaknya bagi perkembangan si anak?
Sibling rivalry atau sibling conflict merupakan persaingan
antarsaudara kandung yang biasa terjadi. Banyak hal bisa memicu
timbulnya sibling rivalry, seperti berebut perhatian orangtua. Banyak
orangtua merasa resah dan pusing dengan sikap anak-anaknya yang tidak
bisa akur. Setiap kali main bersama, selalu saja bertengkar, merebutkan
sesuatu. Si kakak selalu menginginkan kepunyaan adik, atau sebaliknya.
Walaupun dipandang merugikan sebenarnya sibling rivalry merupakan
fenomena alami yang bisa diatasi sejak dini.
Sibling rivalry wajar terjadi dalam hubungan persaudaraan. Memang
biasanya terjadi pada anak-anak yang tiba-tiba saja dihadapkan dengan
kenyataan bahwa ada mahluk baru dalam kehidupannya. Dalam hal ini
kehadiran seorang adik.
Kondisi ini membuat si anak pertama (kakak) merasa terancam dengan
posisinya yang biasa mendapat perhatian penuh dari kedua orangtuanya.
Dengan berbagai cara kakak berusaha mencari perhatian orangtua, seperti
menangis, menggangu adik, merebut mainan. Cara ini dilakukan agar
orangtua memerhatikan dirinya. Jadi pada dasarnya penyebab sibling
rivalry adalah perasaan terancam anak yang mengakibatkan perasaan takut
tersaingi: dalam merebut perhatian orang lain, ya yang paling dekat
orangtua. Biasanya kakak merasa semuanya buat dirinya sendiri dan
tiba-tiba ada adik yang otomatis mendapat perhatian juga dari orangtua.
Jangan Membandingkan!
Namun, jika sibling rivalry hanya dianggap sebagai sesuatu yang wajar tanpa ada perhatian orangtua pun akan bisa berdampak negatif juga. Sebab, sibling rivalry merupakan kompetisi antara kakak-adik dalam hal merebut perhatian orangtua. Jika dibiarkan saja, persaingan itu akan berarah pada satu kompetisi yang tidak sehat, di mana kakak-adik mengesampingkan rasa sayang dan cinta. Yang ada kompetisi ingin menjadi yang terbaik dan terhebat.
Namun, jika sibling rivalry hanya dianggap sebagai sesuatu yang wajar tanpa ada perhatian orangtua pun akan bisa berdampak negatif juga. Sebab, sibling rivalry merupakan kompetisi antara kakak-adik dalam hal merebut perhatian orangtua. Jika dibiarkan saja, persaingan itu akan berarah pada satu kompetisi yang tidak sehat, di mana kakak-adik mengesampingkan rasa sayang dan cinta. Yang ada kompetisi ingin menjadi yang terbaik dan terhebat.
Karenanya, orangtua jangan membandingkan anak-anaknya. Sebab, ini
akan menimbulkan rasa benci. Misalnya, dengan berkata “Lihat adik lebih
penurut, tidak nakal seperti kakak.” Atau, “Contoh kakak, dia pintar dan
pandai bergaul.”
Sebenarnya anak tidak suka dibandingkan. Setiap anak punya karakter masing-masing. Jadi orangtua jangan suka membandingkan. Dari situ akan timbul persaingan yang lebih kuat.
Sebenarnya anak tidak suka dibandingkan. Setiap anak punya karakter masing-masing. Jadi orangtua jangan suka membandingkan. Dari situ akan timbul persaingan yang lebih kuat.
Untuk itu, ada baiknya jika sebelum si ibu berencana hamil lagi,
persiapkan juga mental anak pertama. Tanamkan pada anak, bahwa dengan
kehadiran adik tidak akan mengurangi kasih sayang kedua orangtuanya.
Malah, ada satu orang lagi yang akan menyayanginya, yakni adiknya.
Kadang sering kali juga terjadi anak yang menarik diri ketika adiknya
lahir. Sebab, melihat ibunya lebih memperhatikan adiknya, dia merasa
sudah tak lagi diperhatikan. Biasanya, ibu yang baru melahirkan anak
kedua, akan lebih fokus dengan si bayi. Lupa bahwa anak pertama butuh
waktu untuk bisa berbagi dengan adik.
Ada baiknya sebelum adiknya lahir, kasih pengertian kepada kakak,
bahwa dengan kehadiran adik kasih sayang papa mama tak berkurang. Untuk
ibu, tetap sediakan waktu untuk anak pertama, jangan hanya mengurus
bayi, bagi perhatian yang adil. Tanyakan perasaan si sulung, apakah
senang mendapat adik. Libatkan si sulung untuk membantu ibu mengurus
adiknya, misal mengambilkan popok atau baju.
www.miamiakids.com
www.miamiakids.com
0 komentar:
Posting Komentar