Pelecehan seksual pada anak-anak merupakan kenyataan pahit di
masyarakat kita. Hal ini lebih sering terjadi dari yang masyarakat
sadari. Berbagai survei menunjukkan bahwa setidaknya satu dari 35
perempuan dan satu dari 10 laki-laki ingat pernah mengalami pelecehan
seksual pada masa kanak-kanak.
Namun para orang tua tidak perlu merasa tak berdaya akan hal ini.
Perhimpunan dokter anak AS, American Academy of Pediatrics memberikan
informasi berikut untuk mencegah pelecehan seksual pada anak.
APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN PELECEHAN SEKSUAL PADA ANAK?
Pelecehan seksual pada anak adalah tindakan seksual apapun dengan
seorang anak yang dilakukan oleh orang dewasa atau anak yang lebih tua.
Tindakan tersebut meliputi memegang alat kelamin anak, menyuruh anak
memegang alat kelamin orang dewasa, kontak mulut ke alat kelamin atau
penetrasi vagina atau anus anak.
Bentuk lain yang sering luput dari perhatian juga terjadi; meliputi
orang dewasa yang menunjukkan alat kelaminnya kepada anak, menunjukkan
gambar-gambar atau video porno, atau memanfaatkan anak untuk membuat
hal-hal berbau porno.
BISAKAH ANAK SAYA DILECEHKAN SECARA SEKSUAL? OLEH SIAPA?
Anak-anak baik laki-laki maupun perempuan paling sering dilecehkan
oleh orang dewasa atau anak yang lebih tua yang mereka kenal dan yang
dapat mengontrol mereka. Pelakunya dikenal oleh korban dalam 8 dari 10
kasus yang dilaporkan. Pelakunya seringkali adalah sosok yang dihomati
yang dipercaya dan disayangi oleh anak tersebut. Hampir selalu sang anak
diyakinkan untuk melakukan seks melalui bujukan, sogokan atau ancaman.
Anda mengira bahwa jika anak Anda dilecehkan, maka ia akan
memberitahu Anda atau orang lain tentang pelecehan yang dialaminya.
Padahal, anak-anak yang mengalami pelecehan seringkali sudah diyakinkan
oleh si pelaku agar mereka tidak memberi tahu siapapun tentang pelecehan
tersebut. Pernyataan awal seorang anak yang mengalami pelecehan bisa
jadi tidak lengkap. Ia mungkin hanya memberi petunjuk tentang masalah
itu. Beberapa anak yang dilecehkan mungkin memberi tahu temannya tentang
pelecehan tersebut. Anak yang diberi tahu atau melihat pelecehan pada
anak lain memberi tahu orang dewasa. Orang tua perlu waspada akan
perubahan perilaku yang menandakan masalah ini. Gejala-gejala berikut
dapat memberi kesan adanya pelecehan seksual:
– ketakutan yang luar biasa dan mencolok akan seseorang atau tempat tertentu,
– respon anak yang tidak beralasan ketika anak ditanya apakah ia telah disentuh seseorang,
– ketakutan yang tidak beralasan akan pemeriksaan fisik,
– gambar-gambar yang menakutkan atau menggunakan banyak warna merah dan hitam,
– perubahan tiba-tiba dalam melakukan hal apapun,
– kesadaran akan alat kelamin dan tindakan serta kata-kata seksual, dan
– upaya untuk membuat anak lain melakukan tindakan seksual.
Tanda-tanda fisik pelecehan meliputi penyakit menular seksusal,
seperti gonore atau herpes. Pada pemeriksaan, dokter akan melihat adanya
perubahan alat kelamin atau anus yang menunjukkan pelecehan
JIKA ANAK SAYA MENGAKU MENGALAMI PELECEHAN SEKSUAL, APA YANG HARUS SAYA LAKUKAN?
Yang utama, anggap serius namun tetap tenang. Banyak anak yang
melaporkan pelecehan tidak dipercaya. Ketika pengaduan seorang anak
diabaikan, ia mungkin tidak akan memberi tahu lagi. Akibatnya, anak akan
menjadi korban selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Jutaan anak
hidupnya hancur akibat pelecehan seksual yang terus berlangsung.
Pastikan Anda membantu anak Anda memahami bahwa pelecehan tersebut
bukan salahnya. Berikan sebanyak mungkin cinta dan rasa nyaman. Jika
Anda marah, jangan biarkan anak Anda melihatnya – Anda tentu tidak ingin
ia mengira kemarahan tersebut ditujukan kepadanya. Beri tahu anak
betapa pemberaninya ia telah memberi tahu Anda. Hal ini sangat penting
jika anak telah dilecekan oleh kerabat dekat atau teman keluarganya.
Kemudian, beri tahu seseorang. Cari bantuan. Bicarakan dengan dokter
anak Anda, konselor, polisi, pekerja sosial perlindungan anak, atau
guru.
BISAKAH SAYA MENGATASI PELECEHAN SEKSUAL DALAM KELUARGA SAYA TANPA MENGHUBUNGI PIHAK LAIN?
Sulit bagi orang tua untuk menghentikan pelecehan seksual tanpa
bantuan dari para ahli. Cara yang sulit namun sehat untuk mengatasi
masalah ini antara lain:
1. Hadapi masalah tersebut.
2. Ambil alih situasi.
3. Usahakan cegah pelecehan di masa mendatang.
4. Diskusikan dengan dokter anak Anda yang dapat memberikan dukungan dan konseling.
5. Laporkan tindakan pelecehan ke pusat pelindungan anak setempat dan tanya mengenai dukungan saat krisis.
Membicarakan masalah pelecehan seksual bisa sangat sulit bagi anak
yang telah diberitahu oleh orang yang ia percaya agar tidak memberitahu
orang lain. Hal yang sama berlaku pula bagi orang dewasa jika pelakunya
orang dekat. Tetapi, pelakunya tetap sebaiknya dilaporkan ke pusat
perlindungan anak setempat atau dokter Anda. Ini adalah hal terbaik yang
bisa dilakukan untuk anak dan keluarga Anda.
Kasus akan diperiksa oleh polisi atau agen pelayanan sosial yang
melihat laporan tersangka pelecehan seksual. Dengan bantuan dokter,
polisi atau pelayanan sosial akan menentukan apakah telah terjadi
pelecehan seksual atau tidak. Kadang polisi akan membiarkan agen
pelayanan sosial menangani kasus tersebut. Hal ini mungkin terjadi bila
anak tidak dilecehkan secara fisik atau pelakunya anggota keluarga.
Ketika anak dilecehkan bukan oleh anggota keluarga, hal tersebut akan
ditangani oleh polisi.
Setelah kasus dilaporkan, apa yang terjadi tergantung keadaan.
Tingkat risiko pelecehan tambahan pada anak menjadi perhatian utama
pihak berwajib. Pelakunya atau seluruh keluarga mungkin diwajibkan
mengikuti program perawatan. Dalam beberapa kasus, pelakunya mungkin
mendapat tuduhan pidana. Jika keamanan anak yang dipertanyakan, pelaku
dapat dipindahkan dari rumah tersebut. Anak dan keluarga akan
membutuhkan dukungan yang sangat besar dari saudara dan teman.
Tetap waspada akan pelecehan seksual dan ajarkan anak tentang apa itu
pelecehan seksual. Beritahu bahwa mereka dapat dan harus berkata
“Tidak!” atau “Stop!” pada orang dewasa yang mengancam mereka secara
seksual. Pastikan anak tahu bahwa tidak apa-apa memberitahu Anda tentang
orang yang berusaha menganiaya mereka –siapapun pelakunya.
American Academy of Pediatrics menganjurkan untuk mengambil langkah berikut:
– Cari tahu apakah sekolah anak Anda memiliki program pencegahan
pelecehan untuk anak dan guru. Jika tidak, mulailah adakan program
tersebut.
– Bicarakan dengan anak Anda tentang pelecehan seksual. Waktu yang
baik untuk melakukan hal ini adalah saat sekolahnya mensponsori sebuah
program tentang pelecehan seksual.
– Ajarkan anak tentang privasi bagian-bagian tubuh.
– Dengarkan ketika anak berusaha memberitahu Anda sesuatu, terutama ketika ia terlihat sulit untuk menyampaikan hal tersebut.
– Berikan anak Anda waktu cukup sehingga anak tidak akan mencari perhatian dari orang dewasa lain.
– Ketahui dengan siapa anak Anda menghabiskan waktu. Hati-hatilah
dalam membiarkan anak menghabiskan waktu di tempat-tempat terpecil
dengan orang dewasa lain atau anak-anak yang lebih tua. Rencanakan untuk
mengunjungi pengasuh anak Anda tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
– Beritahu seseorang jika Anda mencurigai anak Anda atau anak orang lain telah dilecehkan.
Tindakan-tindakan pencegahan untuk menjaga anak-anak Anda sebaiknya
dimulai sejak dini, karena jumlah kasus pelecehan pada anak mencakup
anak prasekolah. Panduan berikut menyediakan berbagai topik sesuai umur
untuk didiskusikan dengan anak Anda:
– 18 bulan: ajarkan anak nama-nama anggota tubuh dengan benar.
– 3-5 tahun: ajarkan anak tentang bagian tubuh yang sifatnya pribadi
dan bagaimana cara berkata “tidak” untuk tindakan seksual lebih lanjut.
Berikan jawaban yang terus terang tentang seks.
– 5-8 tahun: diskusikan keamanan saat jauh dari rumah dan perbedaan
antara “sentuhan baik” dan “sentuhan buruk”. Dorong anak Anda untuk
bercerita tentang pengalaman menakutkan.
– 8-12 tahun: tekankan keamanan diri sendiri. Mulai diskusikan aturan perilaku seksual yang diterima oleh keluarga.
–13-18 tahun: tekankan keamanan diri sendiri. Diskusikan pemerkosaan,
pemerkosaan saat kencan, penyakit menular seksual, dan kehamilan yang
tidak diinginkan. Guru anak Anda, konselor sekolah, atau dokter anak
dapat membantu Anda mengajari anak untuk menghindari pelecehan seksual.
Mereka mengetahui bagaimana cara melakukan hal tersebut tanpa membuat
anak Anda merasa kesal atau takut.
Dokter anak Anda memahami pentingnya komunikasi antara orang tua dan
anak. Dokter Anda dilatih untuk mendeteksi tanda-tanda pelecehan seksual
pada anak. Tanyakan dokter anak Anda saran-saran untuk melindungi anak
Anda.
Sumber: ERIC digest, diadaptasi dari selebaran CHILD SEXUAL ABUSE:
WHAT IT IS AND HOW TO PREVENT IT, hak cipta 1988 American Academy of
Pediatrics.
0 komentar:
Posting Komentar