animasi  bergerak gif

25 April 2014

Cara Mencegah Pelecehan Sexual Pada Anak

Pelecehan seksual pada anak-anak merupakan kenyataan pahit di masyarakat kita. Hal ini lebih sering terjadi dari yang masyarakat sadari. Berbagai survei menunjukkan bahwa setidaknya satu dari 35 perempuan dan satu dari 10 laki-laki ingat pernah mengalami pelecehan seksual pada masa kanak-kanak.
Namun para orang tua tidak perlu merasa tak berdaya akan hal ini. Perhimpunan dokter anak AS, American Academy of Pediatrics memberikan informasi berikut untuk mencegah pelecehan seksual pada anak.
APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN PELECEHAN SEKSUAL PADA ANAK?
Pelecehan seksual pada anak adalah tindakan seksual apapun dengan seorang anak yang dilakukan oleh orang dewasa atau anak yang lebih tua. Tindakan tersebut meliputi memegang alat kelamin anak, menyuruh anak memegang alat kelamin orang dewasa, kontak mulut ke alat kelamin atau penetrasi vagina atau anus anak.
Bentuk lain yang sering luput dari perhatian juga terjadi; meliputi orang dewasa yang menunjukkan alat kelaminnya kepada anak, menunjukkan gambar-gambar atau video porno, atau memanfaatkan anak untuk membuat hal-hal berbau porno.
BISAKAH ANAK SAYA DILECEHKAN SECARA SEKSUAL? OLEH SIAPA?
Anak-anak baik laki-laki maupun perempuan paling sering dilecehkan oleh orang dewasa atau anak yang lebih tua yang mereka kenal dan yang dapat mengontrol mereka. Pelakunya dikenal oleh korban dalam 8 dari 10 kasus yang dilaporkan. Pelakunya seringkali adalah sosok yang dihomati yang dipercaya dan disayangi oleh anak tersebut. Hampir selalu sang anak diyakinkan untuk melakukan seks melalui bujukan, sogokan atau ancaman.
BAGAIMANA SAYA TAHU BAHWA ANAK SAYA DILECEHKAN SECARA SEKSUAL?
Anda mengira bahwa jika anak Anda dilecehkan, maka ia akan memberitahu Anda atau orang lain tentang pelecehan yang dialaminya. Padahal, anak-anak yang mengalami pelecehan seringkali sudah diyakinkan oleh si pelaku agar mereka tidak memberi tahu siapapun tentang pelecehan tersebut. Pernyataan awal seorang anak yang mengalami pelecehan bisa jadi tidak lengkap. Ia mungkin hanya memberi petunjuk tentang masalah itu. Beberapa anak yang dilecehkan mungkin memberi tahu temannya tentang pelecehan tersebut. Anak yang diberi tahu atau melihat pelecehan pada anak lain memberi tahu orang dewasa. Orang tua perlu waspada akan perubahan perilaku yang menandakan masalah ini. Gejala-gejala berikut dapat memberi kesan adanya pelecehan seksual:
– ketakutan yang luar biasa dan mencolok akan seseorang atau tempat tertentu,
– respon anak yang tidak beralasan ketika anak ditanya apakah ia telah disentuh seseorang,
– ketakutan yang tidak beralasan akan pemeriksaan fisik,
– gambar-gambar yang menakutkan atau menggunakan banyak warna merah dan hitam,
– perubahan tiba-tiba dalam melakukan hal apapun,
– kesadaran akan alat kelamin dan tindakan serta kata-kata seksual, dan
– upaya untuk membuat anak lain melakukan tindakan seksual.
Tanda-tanda fisik pelecehan meliputi penyakit menular seksusal, seperti gonore atau herpes. Pada pemeriksaan, dokter akan melihat adanya perubahan alat kelamin atau anus yang menunjukkan pelecehan
JIKA ANAK SAYA MENGAKU MENGALAMI PELECEHAN SEKSUAL, APA YANG HARUS SAYA LAKUKAN?
Yang utama, anggap serius namun tetap tenang. Banyak anak yang melaporkan pelecehan tidak dipercaya. Ketika pengaduan seorang anak diabaikan, ia mungkin tidak akan memberi tahu lagi. Akibatnya, anak akan menjadi korban selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Jutaan anak hidupnya hancur akibat pelecehan seksual yang terus berlangsung.
Pastikan Anda membantu anak Anda memahami bahwa pelecehan tersebut bukan salahnya. Berikan sebanyak mungkin cinta dan rasa nyaman. Jika Anda marah, jangan biarkan anak Anda melihatnya – Anda tentu tidak ingin ia mengira kemarahan tersebut ditujukan kepadanya. Beri tahu anak betapa pemberaninya ia telah memberi tahu Anda.  Hal ini sangat penting jika anak telah dilecekan oleh kerabat dekat atau teman keluarganya. Kemudian, beri tahu seseorang. Cari bantuan. Bicarakan dengan dokter anak Anda, konselor, polisi, pekerja sosial perlindungan anak, atau guru.
BISAKAH SAYA MENGATASI PELECEHAN SEKSUAL DALAM KELUARGA SAYA TANPA MENGHUBUNGI PIHAK LAIN?
Sulit bagi orang tua untuk menghentikan pelecehan seksual tanpa bantuan dari para ahli. Cara yang sulit namun sehat untuk mengatasi masalah ini antara lain:
1. Hadapi masalah tersebut.
2. Ambil alih situasi.
3. Usahakan cegah pelecehan di masa mendatang.
4. Diskusikan dengan dokter anak Anda yang dapat memberikan dukungan dan konseling.
5. Laporkan tindakan pelecehan ke pusat pelindungan anak setempat dan tanya mengenai dukungan saat krisis.
Membicarakan masalah pelecehan seksual bisa sangat sulit bagi anak yang telah diberitahu oleh orang yang ia percaya agar tidak memberitahu orang lain. Hal yang sama berlaku pula bagi orang dewasa jika pelakunya orang dekat. Tetapi, pelakunya tetap sebaiknya dilaporkan ke pusat perlindungan anak setempat atau dokter Anda. Ini adalah hal terbaik yang bisa dilakukan untuk anak dan keluarga Anda.
APA YANG AKAN TERJADI PADA ANAK  DAN PELAKU JIKA PELECEHAN SEKSUAL DILAPORKAN?
Kasus akan diperiksa oleh polisi atau agen pelayanan sosial yang melihat laporan tersangka pelecehan seksual. Dengan bantuan dokter, polisi atau pelayanan sosial akan menentukan apakah telah terjadi pelecehan seksual atau tidak. Kadang polisi akan membiarkan agen pelayanan sosial menangani kasus tersebut. Hal ini mungkin terjadi bila anak tidak dilecehkan secara fisik atau pelakunya anggota keluarga. Ketika anak dilecehkan bukan oleh anggota keluarga, hal tersebut akan ditangani oleh polisi.
Setelah kasus dilaporkan, apa yang terjadi tergantung keadaan. Tingkat risiko pelecehan tambahan pada anak menjadi perhatian utama pihak berwajib. Pelakunya atau seluruh keluarga mungkin diwajibkan mengikuti program perawatan. Dalam beberapa kasus, pelakunya mungkin mendapat tuduhan pidana. Jika keamanan anak yang dipertanyakan, pelaku dapat dipindahkan dari rumah tersebut. Anak dan keluarga akan membutuhkan dukungan yang sangat besar dari saudara dan teman.
APA YANG ORANG TUA DAPAT LAKUKAN UNTUK MENCEGAH PELECEHAN SEKSUAL?
Tetap waspada akan pelecehan seksual dan ajarkan anak tentang apa itu pelecehan seksual. Beritahu bahwa mereka dapat dan harus berkata “Tidak!” atau “Stop!” pada orang dewasa yang mengancam mereka secara seksual. Pastikan anak tahu bahwa tidak apa-apa memberitahu Anda tentang orang yang berusaha menganiaya mereka –siapapun pelakunya.
American Academy of Pediatrics menganjurkan untuk mengambil langkah berikut:
– Cari tahu apakah sekolah anak Anda memiliki program pencegahan pelecehan untuk anak dan guru. Jika tidak, mulailah adakan program tersebut.
– Bicarakan dengan anak Anda tentang pelecehan seksual. Waktu yang baik untuk melakukan hal ini adalah saat sekolahnya mensponsori sebuah program tentang pelecehan seksual.
– Ajarkan anak tentang privasi bagian-bagian tubuh.
– Dengarkan ketika anak berusaha memberitahu Anda sesuatu, terutama ketika ia terlihat sulit untuk menyampaikan hal tersebut.
– Berikan anak Anda waktu cukup sehingga anak tidak akan mencari perhatian dari orang dewasa lain.
– Ketahui dengan siapa anak Anda menghabiskan waktu. Hati-hatilah dalam membiarkan anak menghabiskan waktu di tempat-tempat terpecil dengan orang dewasa lain atau anak-anak yang lebih tua. Rencanakan untuk mengunjungi pengasuh anak Anda tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
– Beritahu seseorang jika Anda mencurigai anak Anda atau anak orang lain telah dilecehkan.
Tindakan-tindakan pencegahan untuk menjaga anak-anak Anda sebaiknya dimulai sejak dini, karena jumlah kasus pelecehan pada anak mencakup anak prasekolah. Panduan berikut menyediakan berbagai topik sesuai umur untuk didiskusikan dengan anak Anda:
– 18  bulan: ajarkan anak nama-nama anggota tubuh dengan benar.
– 3-5 tahun: ajarkan anak tentang bagian tubuh yang sifatnya pribadi dan bagaimana cara berkata “tidak” untuk tindakan seksual lebih lanjut. Berikan jawaban yang terus terang tentang seks.
– 5-8 tahun: diskusikan keamanan saat jauh dari rumah dan perbedaan antara “sentuhan baik” dan “sentuhan buruk”. Dorong anak Anda untuk bercerita tentang pengalaman menakutkan.
– 8-12 tahun: tekankan keamanan diri sendiri. Mulai diskusikan aturan perilaku seksual yang diterima oleh keluarga.
–13-18 tahun: tekankan keamanan diri sendiri. Diskusikan pemerkosaan, pemerkosaan saat kencan, penyakit menular seksual, dan kehamilan yang tidak diinginkan. Guru anak Anda, konselor sekolah, atau dokter anak dapat membantu Anda mengajari anak untuk menghindari pelecehan seksual. Mereka mengetahui bagaimana cara melakukan hal tersebut tanpa membuat anak Anda merasa kesal atau takut.
Dokter anak Anda memahami pentingnya komunikasi antara orang tua dan anak. Dokter Anda dilatih untuk mendeteksi tanda-tanda pelecehan seksual pada anak. Tanyakan dokter anak Anda saran-saran untuk melindungi anak Anda.
Sumber: ERIC digest, diadaptasi dari selebaran CHILD SEXUAL ABUSE: WHAT IT IS AND HOW TO PREVENT IT, hak cipta 1988 American Academy of Pediatrics.

0 komentar:

Posting Komentar